Selasa, 03 Februari 2015

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN (ORGAN) PADA TUMBUHAN



·      Jaringan = kumpulan sel yang memiliki bentuk dan struktur yang sama.
·      Macam-macam jaringan tumbuhan :
a. Jaringan meristem.
    -Terdiri atas sel-sel yang masih dapat terus membelah.
    -Terdapat pada pucuk daun (meristem apikal) dan kambium (meristem lateral)
b. Jaringan dewasa
    - sudah berhenti membelah
    -mengalami diferensiasi
    -terbagi menjadi 4 :
          # Jaringan epidermis (pelindung)
          # Jaringan parenkim (dasar jaringan lainnya, terbentuk dari sel-sel hidup)
          # Jaringan penyokong/Jaringan penguat (terdiri atas kolenkim dan sklerenkim)
          # Jaringan penganngkut (xilem dan floem)
·      AKAR
     Merupakan bagian paling bawah dari tumbuhan dan berfungsi untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan, menyerap air dan garam mineral, menyimpan cadangan makanan, dan bernafas.
     Sistem perakaran
      a. Akar tunggang
         
      b. Akar serabut

     Struktur anatomi akar
        a. Epidermis
           -Sel-sel epidermis akar berbentuk pipih selapis dan berdinding tipis.
-Di daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis termodifikasi menjadi rambut akar.
-Sel epidermis yang menjadi rambut akar, memiliki lapisan kutikula yang sangat tipis dengan     fungsi sebagai penyerap air.
b. Korteks
               -Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat.
-Korteks terutama terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun melingkar.
-Pada tumbuhan monokotil, biasanya terdapat sklerenkima.
-Pada beberapa tumbuhan air, sel-sel parenkim korteks dinamakan aerenkim karena tersusun teratur dan memiliki ruang-ruang udara.
-Sel-sel korteks sering mengandung zat tepung dan kadang-kadang kristal kalsium oksalat.
-Lapisan luar korteks menjadi eksodermis sedangkan lapisan dalam korteks menjadi endodermis.

c. Eksodermis
               -Lapisan luar korteks yang berbatasan dengan epidermis, dapat berdiferensiasi menjadi eksodermis.
-Eksodermis terdiri dari selapis sel atau lebih, terdiri sel panjang dan sel pendek berselang-seling atau semacam saja dan dinding selnya mengandung suberin atau lignin.
-Di sebelah dalam eksodermis kadang-kadang terdapat sklerenkima.

d. Endodermis
Lapisan dalam korteks berdiferensiasi menjadi endodermis.
-Endodermis terdiri dari selapis sel yang tebal sebagai tanda batas korteks.
-Dinding sel endodermis muda mengalami penebalan oleh zat suberin atau lignin.
-Penebalan tersebut membentuk rangkaian berbentuk pita sehingga dinamakan pita Caspary.
-Pita Caspary mencegah air masuk melintasi dinding sel.
-Air dapat masuk ke silinder pusat, melalui sel pelalu (sel peresap) yaitu endodermis yang dinding selnya tidak menebal.
-Endodermis berperan mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar


e. Silinder pusat (stele)
                -Terletak di sebelah dalam endodermis
               -Di lapisan terluar terdapat periskel atau perikambium
               -Berkas pengangkut terdapat xilem dan floem. Floem terletak di sebelah luar xilem.

·      BATANG
A. Struktur morfologi batang
         -Tumbuhan Angiosperma, memiliki 3 macam batang, yaitu batang tipe rumput (kalmus), tipe lunak berair (herbaseus atau terna), dan tipe berkayu (lignosus).
-Pada tempat-tempat tertentu, di permukaan batang berkayu terdapat lentisel. Lentisel berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas pada tumbuhan.
-Batang tumbuhan herbaseus umumnya lunak, berwarna hijau, jaringan kayunya sedikit atau bahkan tidak ada, ukuran batang kecil dan pendek.
-Bagian luar batang berupa lapisan epidermis yang berdinding tipis, tidak terdapat jaringan gabus dan stomata. Contohnya bayam, kacang, dan jagung.

B. Struktur anatomi batang


Pada belakang meristem apikal di ujung batang, terbentuk jaringan primer.
Dari luar ke dalam, jaringan primer terdiri atas.
1.       Protoderma, merupakan bagian luar yang akan membentuk epidermis. Epidermis terdiri atas selapis sel, tersusun rapat tanpa ruang antarsel, dan mempunyai kutikula.
2.       Prokambium, terletak di bagian tengah, dengan sel yang lebih panjang. Prokambium akan membentuk jaringan pembuluh xilem, floem dan kambium vaskular.
3.         Meristem dasar, merupakan jaringan yang akan membentuk empulur dan korteks.

C. Struktur primer batang
Struktur primer batang terdapat pada tumbuhan yang masih muda. Macam-macam struktur primer batang monokotil dan dikotil adalah:
a.Struktur primer batang monokotil
-Struktur primer batang monokotil dari luar ke dalam terdiri dari epidermis sklerenkim, parenkim korteks, ikatan pembuluh, dan parenkim empulur.
-Ikatan pembuluh pada struktur primer batang monokotil tersebar acak hingga ke empulur, sehingga batas korteks dan empulur tidak tampak.
b.Struktur primer batang dikotil
-Struktur primer batang dikotil dari luar ke dalam terdiri dari epidermis, korteks dan stele (silinder pusat).
-Epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan di dalamnya.
-Korteks tersusun dari sel parenkim (berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan), kolenkim dan sklerenkim (berfungsi memperkuat batang).
-Stele tersusun atas xilem, floem, kambium vaskular dan empulur.
-floem primer, berfungsi untuk mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
-Kambium vaskular (kambium pembuluh); merupakan jaringan yang bersifat meriste­matis dan terbentuk dari prokambium.
-Kambium terletak di antara jaringan xilem dan floem.
-Pembelahan kambium ke arah luar akan membentuk floem sekunder sedangkan ke arah dalam akan membentuk xilem sekunder.
-Xilem primer tersusun oleh pembuluh xilem (trakea) dan trakeid.
-Empulur; bagian dalam dari batang yang tersusun oleh sel-sel parenkim dan dapat sebagai tem­pat penyimpanan makanan

D. Struktur sekunder batang
Macam-macam jaringan sekunder pada tumbuhan dikotil, sebagai berikut.
a.            Floem sekunder;
1.       letaknya lebih dalam dari floem primer.
2.       Akibat terus terbentuknya jaringan floem sekunder menyebabkan batang tanaman dikotil terus membesar atau mengalami pertumbuhan sekunder.
b.            Xilem sekunder;
1.       letaknya lebih ke arah luar dari xilem primer.
2.       Pertumbuhan jaringan xilem sekunder yang terus menerus menyebabkan pembentukan jari-jari xilem semakin besar.
3.       Pertumbuhan jari-jari xilem tidak sama setiap tahun, hal ini tergantung pada curah hujan, persediaan air dan makanan, dan pengaruh musim.
4.       Fenomena tebal tipisnya pertumbuhan jari-jari xilem menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun.
c.             Jaringan gabus dan kambium gabus
1.       Jaringan gabus dibentuk oleh felogen (kambium gabus) ke arah luar, sedangkan ke arah dalam felogen akan membentuk feloderma (parenkim gabus).
2.       Pada jaringan gabus terdapat lenti sel, yaitu lubang pernapasan pada kulit batang.
3.       Lentisel berbentuk menyerupai “bisul” yang berlubang sebagai jalan keluar masuknya udara.



·      DAUN

1.      Struktur morfologi daun
-Daun terletak pada batang dengan pola teratur dan tertentu.
-Daun berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis.
-Bagian-bagian dari daun yang lengkap yaitu pelepah daun (upih daun), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina).
-Jika dalam satu tangkai daun terdapat satu helaian daun, maka dinamakan daun tunggal.
-Jika dalam satu tangkai daun terdapat lebih dari satu helaian daun, maka dinamakan daun majemuk.
Keanekaragaman bentuk daun, akan dibahas berikut ini.
a.      Bentuk Helaian Daun
 
          Bentuk helaian daun (dilihat dari posisi relatif bagian daun yang paling lebar), dikelompokkan sebagai berikut.
1.       Bagian terlebar di tengah-tengah daun
          Bentuknya antara lain.
a)      bentuk bundar, misalnya daun teratai (Nelumbium nelumbo)
b)      bentuk memanjang, misalnya daun srikaya (Annona squamosa),
c)       bentuk lanset, misalnya daun kamboja (Plumeria acuminata).  
2)      Bagian terlebar di bawah tengah-tengah daun
          Bentuknya antara lain.
a)      bentuk bulat telur, misalnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
b)      bentuk segitiga, misalnya daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
c)       bentuk jantung, misalnya daun waru (Hibiscus tiliaceus)
d)      bentuk panah, misalnya daun eceng (Sagittaria sagitifolia).
3)      Bagian yang terlebar di atas tengah-tengah daun
          Bentuknya antara lain.
a)      bentuk segitiga, misalnya daun semanggi (Marsilea crenata),
b)      bentuk bulat telur sungsang, misalnya daun sawo kecik (Manilkara kauki).
c)       Bagian daun sama lebar
          Bentuknya antara lain.
a)      bentuk garis, misalnya daun dari rumput-rumputan
b)      bentuk pita, misal daun jagung (Zea mays)
c)       bentuk jarum, contohnya daun pinus (Pinus merkusii).
b.      Bentuk Ujung Daun
          Bentuk ujung daun dikelompokkan sebagai berikut.
1)      runcing; misalnya daun olender (Nerium oleander)
2)      meruncing; misalnya daun sirsak (Annona muricata)
3)      membulat; misalnya daun teratai besar (Nelum­bium nelumbo)
4)      rompang/rata; misalnya ujung daun semanggi (Marsilea crenata)
5)      terbelah; misalnya ujung daun bayam (Ama­ranthus hybridus)
6)      berduri; misalnya daun nenas sebrang (Agave sp.).
c.      Tepi Daun
 
Bentuk tepi daun adalah:
1)      rata; misalnya daun nangka (Artocarpus integra)
2)      bergerigi; lekukan dan tonjolan runcing, misalnya daun lantana (Lantana camara)
3)      bergigi; lekukan tumpul dan tonjolan runcing, misalnya daun beluntas (Pluchea indica)
4)      beringgit; lekukan runcing dan tonjolan tumpul, misalnya daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata)
5)      berombak; lekukan dan tonjolan tumpul, misalnya daun air mata pengantin (Anti­gonon leptopus).
d.      Susunan Tulang Daun
          Susunan tulang daun dikelompokkan sebagai berikut.
1)      menyirip; misalnya daun mangga (Mangifera indica)
2)      menjari; misalnya daun pepaya (Carica papaya)
3)      melengkung; misalnya daun gadung (Dioscorea hispida)
4)      sejajar; misalnya daun teki-tekian (Cyperus rotundus)
2. Struktur Anatomis Daun
Daun tersusun atas tiga jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut (vaskuler).
a.      Epidermis
-Epidermis tersusun dari satu atau lebih lapis sel dan biasanya dilindungi oleh lapisan kutikula dan lilin, contohnya daun pisang. Lapisan lilin berfungsi sebagai penahan terjadinya penguapan yang terlalu besar.
-Derivat (turunan) epidermis daun adalah stomata (mulut daun) dan trikomata.
-Stomata sebagai pengatur penguapan, pengatur masuknya gas CO2 dari udara dan keluarnya gas O2 ke udara selama proses fotosintesis dan arah sebaliknya pada waktu respirasi berlangsung.
b.      Jaringan parenkim
n  Daerah antara epidermis atas dan bawah daun selain berkas pengangkut disebut mesofil (daging daun).
n  Jaringan pengisi mesofil adalah parenkim.
n  Parenkim terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim sponsa (jaringan bunga karang).
n  Parenkim palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas dan tersusun rapat.
n  Parenkima sponsa bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun tidak rapat.
c.      Jaringan pengangkut
n  Jaringan pengangkut (xilem dan floem) pada daun terdapat di tulang daun dan mempunyai susunan seperti pada batangnya, walaupun tidak seluas yang terdapat pada batang.
n  Fungsi utama daun adalah sebagai tempat fotosintesis, tempat pertukaran gas karbon dioksida masuk dan oksigen keluar melalui lentisel, dan membuang kelebihan air hasil dalam bentuk uap air melalui stomata.

·      BUNGA
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae, karena di dalam bunga terdapat alat-alat reproduksi, seperti benang sari, dan putik.
1. Struktur bunga
-Bagian utama bunga adalah kelopak bunga (kaliks), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), dan putik. Bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, benang sari, dan putik dinamakan bunga lengkap, sedangkan bunga yang tidak mempunyai satu atau lebih bagian-bagian bunga tersebut dinamakan bunga tidak lengkap.

Kelopak bunga (kaliks)
-Kelopak bunga biasanya berwarna hijau. Kelopak bunga tersusun dari lembaran daun kelopak (sepal) yang merupakan modifikasi dari daun yang tersusun melingkar.

Mahkota bunga
-Mahkota bunga tersusun dari daun mahkota (petal) yang berwarna-warni.
-Mahkota dan kelopak bunga dinamakan perhiasan bunga.
-Kadang-kadang ditemui suatu bunga yang tidak berkelopak (asepalus), tidak bermahkota (apetalus), atau tidak memiliki perhiasan (bunga telanjang=flos nudus).
-Jika antara mahkota dan kelopak tidak dapat dibedakan baik dari segi bentuk maupuan warnanya, maka disebut tenda bunga (perigonium), misalnya bunga sungsang.
Benang Sari           
Bagian-bagian dari benang sari adalah tangkai sari (filamen), kepala sari, dan serbuk sari (polen). Serbuk sari menghasilkan gamet jantan (sperma).
Putik
-Putik berasal dari modifikasi daun. Lembaran penyusun putik disebut karpel yang berjumlah satu atau lebih.
-Setiap karpel memiliki ovarium yang mengandung sel telur.
-Di atas ovarium terdapat tangkai putik (stilus) yang mendukung kepala putik (stigma).
-Stilus berupa saluran sempit sebagai jalur lewatnya serbuk sari saat fertilisasi.
-Stigma merupakan tempat melekatnya serbuk sari saat penyerbukan.
-Tidak setiap bunga memiliki organ reproduksi yang lengkap.
-Bunga yang memiliki benang sari dan putik disebut bunga sempurna/bunga hermafrodit.
-Bunga yang tidak memiliki salah satu atau keduanya dari benang sari dan putik disebut bunga tidak sempurna.
-Bunga yang hanya memiliki benang sari disebut bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik disebut bunga betina.
-Fungsi bunga adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif dan sebagai alat perhiasan tumbuhan.

0 komentar:

Posting Komentar